Shofi'is Blog

PENGUNJUNG BLOG YANG TERHORMAT, APABILA INGIN MENGUTIP INFORMASI ATAUPUN ARTIKEL DARI BLOG INI DIMOHON UNTUK MECANTUMKAN BLOG INI SEBAGAI SUMBER ACUAN ATAU REFERENSI, TERIMAKASIH

Selasa, 29 November 2011

SUMBER SEJARAH INDONESIA DARI ABAD IV-XV YANG BERSUMBER DARI SASTRA DAN ARKEOLOGI

Sejarah Indonesia kuna merupakan sesuatu yang mempelajari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia pendukungnya pada jaman keemasan pengaruh agama hindu dan Budha, yaitu sejak jaman Kerajaan Kutai (abad IV M) hingga runtuhnya Kerajaan Majapahit (abad XV M).

Ada berbagai jenis sumber-sumber sejarah Indonesia Kuna, antara lain:
1.      Prasasti
2.      Berita Asing
3.      Kitab Kesastraan Jawa Kuna
4.      Benda-benda Arkeologis

Dalam hal ini, kita akan membahas sumber-sumber sejarah Indonesia Kuna yang berasal dari sastra, kitan kesastraan dan benda-benda arkeologis. Berikut ini merupakan sumber sejarah Indonesia yang berasal dari kitab kesastraan dan benda-benda arkeologi.
1.      KITAB KESUSASTRAAN
Kitab sastra adalah hasil tulisan indah yang di tulis oleh para pujangga untuk mengagungkan raja bisa juga dianggap sebagai benda regalia/benda pusaka (benda yang dapat mengeluarkan kekuatan magis bagi pemiliknya. Contoh:
a.       Pararaton (kerajaan Majapahit)
Pararaton merupakan sebuah kitab naskah sastra Jawa pertengahan yang diubah dalam bahasa Jawa Kawi. Kitab ini berisi sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit di Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal dengan nama “Pustaka Raja” yang alam bahasa Sansekerta berarti “kitab raja-raja”. Penulis kitab Pararaton tidak terdapat pada kitab tersebut, sehingga belum diketahui penulis kitab tersebut. Pararaton diawali dengan cerita mengenai inkarnasi Ken Arok, hampir setengah kitab ini membahas bagaimana Ken Arok meniti jalan hidupnya.
b.      Kakawin Negarakertagama  (zaman Majapahit awal)
Kakawin Negarakertagama merupakan kitab karangan Empu Prapanca tahun 1365 yang berisi tentang keadaan di kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk. Sebagian besar menceritakan perjalanan Hayam Wuruk ke daerah Lumajang, Blambangan, dan Singasari. Selain itu, juga mendeskripsikan tentang ibukota Majapahit. Bagian terpenting dari Kakawin Negarakertagama yaitu menguraikan daerah-daerah Majapahit yang harus menyerahkan upeti.

c.       Kakawin Kresnayana
Kakawin Kresnayana merupakan sebuah karya sastra Jawa Kuna yang menceritakan pernikahan prabu Krisna dan penculikan yaitu Rukmini. Kitab ini ditulis oleh Empu Triguna pada saat prabu Warsajaya memerintah di Kediri kurang lebih tahun 1104 M.

d.      Babad Tanah Jawi (kerajaan Mataram)
Babad Tanah Jawi merupakan kitab yang berisi tentang silsilah raja-raja cikal bakal kerajaan Mataram. Dalam kitab ini penulis juga memberikan istilah-istilah sampai Nabi Adam dan nabi-nabi lainnya sebagai nenek moyang raja-raja Hindu di Jawa sampai kerajaan Mataram Islam. Menurut ahli Sejarah Hoesein Djajadiningrat, pengarang buku ini ada dua kelompok yaitu Carik Braja yang diperinth oleh Sunan Paku Buwono III dan P. Adilangu II . Masing-masing karangan mereka mempumyai perbedaan yang terletak pada penceritaan Seejarah Jawa Kuna sebelum munculnya cikal bakal kerajaan Mataram.

2.      Benda-benda Arkeologis
Benda-benda arkeologis adalah benda fisik yang dihasilkan oleh budaya manusia. Benda ini dapat dilihat dan diraba. Benda-benda arkeologis dapat digunakan sebagai data karena merupakan hasil aktivitas manusia yang dapat diinterpretasikan baik dari segi gagasan, maupun tindakan dari si pendukung budaya tersebut. Contoh:

a.       Candi Borobudur (Kerajaan Mataram Kuno)



Candi Borobudur merupakan candhi budha yang terletak di desa Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini dibangun oleh Raja Samaratunga, salah satu raja di kerajaan Mataram Kuno yang berketurunan Wangsa Syailendra. Pembangunan candi ini sekitar tahun 824 M yang diperkirakan memakan waktu lebih dari setengah abad. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat, berukuran 123x123 m yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar, dan sebuah stupa utama pada bagian puncaknya. Tinggi candi ini mencapai 42 meter sebelum direnovasi sedangkan setelah direnovasi berkurang menjadi 34,5 meter karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Terdapat 1460 relief 504 stupa budha di kompleks candi Borobudur.

 Candi Jago (Kerajaan Singosari)




Candi Jago berasal dari kata “jajaghu” yang didirikan pada masa kerajaan Singosari abad ke-13. Pada bagian atas candi Kanya tersisa sebagian yang menurut cerita setempat karena tersambar petir. Bangunan ini secara keseluruhan tersusun dari batuan andesit. Arsitektur candi Jago disusun seperti teras punden berundak yang keseluruhannya memiliki panjang 23,71 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 9,97 meter.

Candi Singasari


 
Merupakan candi Hindu-Budha peninggalan kerajaan Singasari yang berlokasi di Desa Candirenggo kecamatan Singosari, kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini memiliki beberapa candi lagi yang menempati kompleks seluas 200x400 meter. Di sisi barat terdapat sepasang area raksasa besar setinggi 4 meter yang disebut Dwarapala dan posisi Gada menghadap ke bawah. Bangunan candi utama dibuat dari batu andesit, mengahadap ke barat berdiri pada alas bujursangkar berukuran 14x14 meter dan tinggi candi 15 meter.

d.      Candi Panantaran


 
Candi Panataran adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu (Siwaitis) yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, candi ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur. Candi ini mulai dibangun dari Kerajaan Kadiri dan dipergunakan sampai dengan Kerajaan Majapahit. Candi Penataran ini melambangkan penataan pemerintahan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur. Candi Penataran juga memiliki kekhasan dalam ikonografi reliefnya. Gaya reliefnya menunjukkan bentuk yang jelas berbeda dari candi-candi Jawa Tengah dari sebelum abad ke-11 seperti Candi Prambanan. Wujud relief manusia digambarkan miripwayang kulit, seperti yang bisa dijumpai pada gaya pengukiran yang ditemukan di Candi Sukuh, suatu candi dari masa akhir periode Hindu-Buddha dalam sejarah Nusantara.


SUMBER
Maziyah, Siti. 2006. Sejarah Indonesia Abad IV sampai XV M. Semarang: Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.
Soekmono, R. Sejarah Kebudayaan Indonesia 2.


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com